( Ibrani 5:1)
Sejak awal terima panggilan Tuhan
menjadi hambaNya sebetulnya ada satu hal
yg mengkristal dalam hati saya yaitu
setiap kali melihat dan mendengar orang yang meninggal, hati
saya tidak tahan, ada sesuatu menggetarkan tapi saya tidak tahu itu
apa. Mungkin bagi anda, melihat orang
meninggal adalah hal yang biasa, tapi bagi saya hal itu serius, karena saya
bisa menangis, mengetahui orang
meninggal walau hanya lewat media massa, entah mengapa, pada hal mereka bukan keluarga atau family
saya, kenal saja, tidak.
Lalu saya bicarakan hal itu dengan seorang hamba Tuhan, beliau berkata: “itu
‘Hati Bapa”, saya berkata: “Hati Bapa? apa kaitannya?” beliau berkata: “Bapa
tidak pernah ingin ada yang mati”, Lalu solusinya beliau menyuruh saya untuk doa
puasa, untuk mengetahui apakah ada trauma atau memang Tuhan ingin menunjukkan
sesuatu.Dari pergumulan
itulah saya tahu bahwa ini adalah cara Allah menunjukkan sebuah pelayanan.
Disinilah awal menerima peneguhan dan
saya lihat itu sebagai visi atau gambaran yang besar yang akan dicapai dalam
pelayanan.
Saudara,
ada dua kematian, fisik dan rohani,
kematian manusia “pertama di taman Eden, bukanlah secara fisik. Kematian pertama adalah saat manusia jatuh kedalam dosa, Adam
dan Hawa diusir dari hadapan Allah dan itu berarti mereka kehilangan Firdaus,
dari sanalah saya terima rhema lalu kemudian saya beri nama visi pelayanan
pribadi itu nama: “Mempersiapan Jemaat Tuhan Kembali Ke Firdaus” (MJTKKF)
Bertahun
tahun saya persiapkan diri, untuk visi ini dengan membuat program penginjilan,
salah satunya G1000 ( gerakan seribu Rupiah) dan juga saya terjun langsung ke
daerah. Sekitar dua bulan yang lalu, saya keluar dari sebuah gereja karena peraturan di gereja
itu terasa “menghambat” langkah mencapai
visi yang Tuhan sudah tanam dalam hidup
ini.
Suatu
sore teman baik saya datang dan mendrive saya untuk buka gereja, alasannya sebagai “PUSDIKLAT” alias
pusat pendidikan dan latihan, demi
kaderisasi, menurut teman saya bahwa saya tidak mungkin jalan sendiri. Betul
saya berkata, tapi buka gereja khan tidak gampang, setelah berunding, saya
berkata baik, saya akan minta tanda, tandanya adalah kalau benar Tuhan yang
suruh, maka saya akan diam,dan saya menunggu
hamba Tuhan yang datang
“melamar” saya untuk pelayanan.
Ternyata dalam waktu dua minggu, ada beberapa
gereja yg mengajak dengan tujuan yang sama yaitu mereka membutuhkan hamba Tuhan
untuk ditempatkan di gereja cabangnya, bukannya saya bahagia, malah bingung sendiri
memilih yang mana. Akhirnya saya putuskan untuk bergabung dengan Pdt. DR Yoppy
Rattu, (Gereja Methodis) atas perjuangan Pdt Ricardo, hamba Tuhan inilah yang kemudian
membangkitkan semangat dan mengarahkan
secara pribadi untuk rencana ini.
Namun
demikian rencana memulai, gereja masih tetap merupakan hal yang menakutkan,
saya berkata dalam doa saya, Tuhan ada opsi lain tidak? orang lain saja Tuhan, khan masih banyak yang
lebih hebat, lebih cocok dan lebih pantas. Siapa saya Tuhan, siapakah keluarga
saya? dalam banyak hal saya tidak tahu apa-apa! apalagi mau memulai
gereja. Saat itulah dengan audible saya
mendengar suara begini: “Kamu telah kupilih dan kutetapkan”, tahukah saudara
apa yang saya lakukan? saya tengking suara itu, karena kuatir iblis yang mau membohongi, supaya saya
PPDS ( percaya pada diri sendiri) tetapi sejenak saya merasakan damai sejahtera
yang luar biasa, sama persis ketika
terima panggilan untuk pertama kalinya, dan tiba tiba mengerti bahwa itu
suara Tuhan, lalu saya berkata maafkan Tuhan, tapi bolehkan saya tahu ayatnya
dimana? saya search di BB, ternyata tidak ada kata itu, coba pakai ipad,
ternyata ada, saat itulah saya berlutut, sambil menangis, lalu dalam doa saya berkata Tuhan, selesaikan destinyMu
dalam hidupku, dan izinkan hamba meminta satu hal, kirimkan orang orang
pilihanMu, untuk pelayanan ini, menjalani misi atau menapaki tangga mencapai
visi,saya tidak bisa kerja sendiri.
Dahsyat
sekali Tuhan kita, saya akhirnya melihat dengan mata kepala bahwa Tuhan
mengirimkan orang-orang pilihanNya,dengan cara yang sangat ajaib. Sebagian
besar meminta supaya ditempatkan sebagai anggota jemaat dengan nomor urut 1(
satu) sebagai komitmennya untuk gereja ini.So, setiap orang yang hadir dini,
saya percaya bukan kebetulan, anda dan saya
adalah orang dipilih dan ditetapkan Allah. Pertanyaanku, adalah adakah
orang pilihan Tuhan dibiarkan oleh Tuhan? Renungkanlah! Anda dan saya bukan
orang sembarangan disini, anda adalah pilihan yang telah ditetapkan. Amin? Selamat bergabung orang orang pilihan Allah.
Saudara,
visi gereja ini adalah find and restore
the lost, (temukan dan kembalikan yang terhilang) saya terima visi ini saat
mengikuti: Haggai Institute Indonesia
Leadership Training Programme. Disana kami diajak menemukan apa tujuan Ilahi
dalam hidup kita dan saya temukan bahwa
ada satu jeritan terdalam dari hati, setiap kali mengikuti acara
pemakaman, ataupun kremasi, sehingga doa saya:”Tuhan, hamba minta kalau boleh
jangan seorangpun yang digotong ketempat ini, sebelum dia dipersiapkan kembali
ke Firdaus, dan semoga hal ini juga
menjadi doa saudara, sehingga kita bersama siap “bergerak” diatas visi tersebut. >>with love Pst. Marlon. DS
0 komentar:
Posting Komentar